Jumat, 23 Januari 2015

Mawar Berduri di Tepi Jurang

Asslamualaikum

Kemarin malem dapat share audio dari group whatsapp, jadilah saya mendengarkan sambil mengerjakan proposal yang deadlinenya hari senin. Ceritanya menyentuh banget dan saya ga kepikiran akan hal itu. In sya Allah postingan kali ini bermanfaat. lets check it out

Ini kisah nyata berlatar belakang tahun 1998.

Pada suatu hari ada seorang guru yang memberi tugas menggambar bagi para siswa SMA kelas 1. Tema dari gambar tersebut adalah apa yang mereka pahami mengenai diri mereka, boleh mengenai cita-cita, hobi, keluarga dan yang lainnya. Setelah dikumpulkan, hasil gambar mereka sebagian besar kurang serius namun ada satu gambar yang menarik perhatian sang guru. Gambar tersebut adalah mawar berduri berlatar belakang hitam. Sang guru lalu memanggil murid yang menggambar mawar berduri tersebut untuk mempresentasikan makna gambar yang telah dibuatnya.

Murid itupun maju dan mulai menjelaskan. Mawar berduri adalah simbol kesempurnaan dan kecantikan. Tanpa duri mawar tentunya tidak akan sempurna mesipun sebagian besar orang menganggap duri tersebut menganggu keindahan mawar  . Makna dari penyataannya adalah mawar merupakan seorang wanita, sedangkan duri adalah aturan yang dibuat Allah untuk melindungi wanita misalnya bagaimana seorang wanita harus berpakaian, berperilaku, berbicara, beribadah, dan lainnya . Murid tersebut berusaha menjadi seperti mawar berduri yang ingin selalu mematuhi aturan yang dibuat Allah agar dia tak mudah "dipetik" lelaki.

Sang guru pun takjub akan pemikiran murid yang masih kelas 1 SMA tersebut. Kemudian ia bertanya Lalu kenapa latar belakang gambar yang kau buat berwarna hitam? . Sang murid menjawab bahwa dia tidak mau menjadi mawar berduri di taman karena akan mudah dipetik oleh seseorang, mungkin di negara maju hanya akan di kenakan denda. Murid tersebut menambahkan bahwa ia ingin menjadi mawar berduri di tepi jurang karena apabila seseorang menghendaki mawar tersebut tentulah mawar tersebut sangat istimewa dan  orang tersebut akan berjuang dan mempertaruhkan nyawanya. Ia berharap kelak ketika sudah waktunya berkeluarga dia ingin dimiliki oleh lelaki yang berjuang dan menjaganya sampai-sampai mempertaruhkan nyawa untuknya.


Guru dan teman-temannya pun lalu bertepuk tangan riuh. Sang guru kembali terkesima dengan pemikiran remaja tersebut. Beberapa tahun kemudian murid tersebut berkuliah di Fakultas Kedokteran UI dan sekarang sudah berhasil spesialis dan sudah berkeluarga.

Sekian.

Waktu selesai ndengerin bener-bener langsung introspeksi , "aku mawar yang mana?" berdurikah? di taman kah? atau di tepi jurang?. Inti dari cerita ini yang saya tangkap mengajarkan kita para wanita agar bisa menjaga diri dan menjadi istimewa (dalam arti yang baik) sehingga layak diperjuangkan oleh calon imam kita kelak.

ps: wahai wanita yuk berusaha menjadi mawar berduri di tepi jurang :)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Template by YummyLolly.com - Header made with PS brushes by gvalkyrie.deviantart.com