Kamis, 17 April 2014

Home :")

Hai Bloggernistaaa..

Akhir-akhir ini aku agak sebel kalo ditanyain "Nia, kamu udah pindah ya? pindah kemana?" atau "Nia, rumah kamu sekarang dimana sih?". Well pokoknya aku sebel dan ga suka aja kalo misal ditanyain tentang rumah akhir-akhir ini. Emang kenapa sih, bukannya itu pertanyaan standard? . Okey memang itu pertanyaan standard yang biasa kita tanyakan ke orang lain tapi buat aku ENGGAK, mungkin seenggaknya dalam waktu dekat dan akhir-akhir ini. Kenapasih? kenapaaa? Oke, biar aku ceritain dan sekaligus klarifikasi.

Sekitar satu tahun yang lalu tepatnya bulan Juli, orang tuaku menjual (bahkan sepengetahuanku) rumah kami yang berada di jalan tunjungsari no 46 tembalang Semarang atau Rumah Pintar itu dengan alasan yang ga bisa aku ceritain disini. Oke, awalnya aku sedih, aku shock karena ga lama lagi akan meninggalkan tempat tinggal dari aku kecil tentunya penuh kenangan. Aku ga pernah ngebayangin bakalan ninggalin rumah ini :"(. Si empunya rumah yang baru memberi tenggat waktu sampai September. Dengan hasil penjualan rumah, orang tuaku membeli tanah ya kurang lebih 300m2 di daerah mulawarman, alamat lengkapnya mulawarman selatan dalam 1, tanah ini sebagai bakal calon rumah kami yang baru. Uang tersebut juga digunakan untuk membangun sebuah rumah makan yang terletak di pinggir jalan depan gedung E fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Rumah Makan tersebut lantai 2, lantai 1 memang difungsikan sebagai tempat usaha dan lantai 2 difungsikan sebagai hunian, terdapat 3 kamar dan ruangan santai. Bangunan rumah makannya memang cukup sederhana, dan walaupun kalau hujan deras ada beberapa bagian yang bocor dan bila terik, di lantai 2 sangat panas tapi Alhamdulilah masih layak.

Nah di Bulan September, Orangtuaku beserta sepupuku (Mas Chris) dan 2 asisten Ibuku (mas Sulis dan Mas iin) sudah pindah ke rumah makan. Beberpa barang kami yang berada di rumah lama sudah dipindahkan pula ke rumah makan. Sedangkan aku masih tinggal di rumah lama bersama mba dina (mba kosku) tapi perbulan aku bayar kos (iya, aku kos di rumah sendiri) , oiya aku lupa cerita bahwa di rumahku ada beberapa kamar kos jadi si pembeli baru juga membeli rumah beserta anak kos, ya intinya gitu. Ibu ga memperbolehkan aku ikut pindah ke rumah makan karena (1) di rumah makan ga ada kamar lagi, dan ada asisten ibuku yang tinggal disitu jadi pasti anaknya ga nyaman kalo tinggal disitu (2) nemenin mba dina, biar bayar kosnya murah. Mba dina udah dianggep anak sendiri sama ibu soalnya dari jaman kuliah sampai sekarang udah kerja dan udah S2 setia ngekos di Rumah Pintar. Aku sedih soalnya bagi orang yang gatau alasan kenapa aku ga ikut pindah adalah aku tu kemayu, (bahasa indonesianya apa ya) gamau ikut pindah ke rumah makan. Yaudah sih terserah mereka. Aku juga sedih ga bisa berkumpul sama orang tua dan sepupu :(

Pasca rumahku dijual adalah masa-masa yang berat sih buatku dan keluargaku, disini kami harus menghadapi gunjingan orang yang bikin panas telinga dan hati, bahkan aku pernah diteror lewat sama orang terkait masalah di keluargaku. Aku sedih, Aku capek, Aku ga Fokus, dan Aku Down Banget. Dampaknya IPku semster 5 sampai terjun bebas sebebas bebasnya. Untuk pertama kalinya IP semester ga cumlaude tapi Alhamdulilah IPK masih terselamatkan. 

Nah sekarang karena 2 asisten Ibuku udah ga kerja lagi disini, dan mba dina sudah ga ngekos di rumah lama karena Alhamdulilah lolos seleksi cpns dan sekarang bekerja di rs Karyadi, Aku tinggal di rumah makan bersama Orang Tua dan sepupuku. Dan berita baiknya Inshaa Allah bulan Mei, akan dimulai pembangunan rumah kami di mulawarman. Aku berharap segera jadi soalnya tempatnya enak banget deket sawah, pokoknya ga sumpek deh kaya di tembalang. Doakan ya biar cepet jadi :)

setelah dipikir-pikir yang aku alami itu bisa dianalogikan seperti siklus percintaan anak muda masa kini yang diinspirasi oleh kisah nyata xp. Jadi gini , misalkan kamu sudah menjalin hubungan sama orang tapi tiba-tiba dan tanpa kamu sadari pasanganmu diambil orang lain (nah ini sama kaya pas tiba-tiba orangtuaku jual rumah kami tanpa sepengetahuanku). Pasti kamu sedih dan Marah kan, tapi kamu ga bisa berbuat apa-apa lagi untuk merubah agar si dia bisa balik lagi sama kamu. Selanjutnya kamu pasti berusaha untuk move on dan di awal-awal pasti masih susah move on, keingetan dia terus, kebayang masa indah bersamanya wkwkwk (seperti aku yang masih tinggal di rumah lama meski harusnya udah pindah). Pasca putus dan usaha move on memang masa-masa yang berat dan terkadang mengganggu kehidupan akademik kita (seperti pasca rumahku dijual), nah setelah kamu menemukan orang baru yang lebih baik atau seenggaknya kesibukan baru yang bisa bikin kamu lupa tentang masa lalu maka itu berarti kamu sukses move on. Semoga rumahku yang baru nanti bisa bikin aku move on  dari rumah  yang lama beserta kenangannya. Meskipun begitu gabakalan bisa mengahapus kenangan rumah yang lama ataupun kenangan bersama orang yang pernah mengisi hati kita, simpan saja kenangan itu di kotak lalu digembok namun biarkan kuncinya menempel. karena kenangan terlalu indah dilupakan terlalu sedih dikenangkan :)  (paragraf ini  ga penting banget yak wkwkwk)

Home its not about the place its about the people

La Tahzan, Allah always be with you 


0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Template by YummyLolly.com - Header made with PS brushes by gvalkyrie.deviantart.com